English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

this widget by www.AllBlogTools.com

Selasa, 03 April 2012

Mother... getting well soon yaa...

Mom...  saya tau hubungan kita semakin memburuk belakangan ini... tapi setelah mendengar mama sakit, saya sedih sekali. Mungkin saya bukan orang yang pandai untuk mengungkapkan perasaan saya kepada siapapun bahkan kepada ibu saya sendiri.. Saya benar-benar shock mendengar keterangan dokter dan keluarga. My best wishes for you mom... mungkin mama gak pernah tau, tapi saya selalu berdoa untuk mama.. cepat sehat ya mom.. love you much.

Sabtu, 17 Maret 2012

Narasi seekor burung...

Ketika aku meninggalkannya, kalian tidak mengetahui "Sepucuk revolver" ditodongkan kepadaku... hanya satu pertanyaan yang ada  " apakah aku akan mati hari ini ??.." dan demi waktu yang telah menungguku lama, aku merasa berhak untuk mendapat sebuah jawaban.

Aku tak bergeming bagai sebuah pohon, diam tak bergerak. Seketika seorang lelaki bertubuh gempal berteriak di belakang telinga.. " Berlarilah secepat mungkin.. aku menghitung hingga sepuluh.. lalu aku akan mulai menembak !! ".

Tak tahu apa yang harus aku lakukan lagi, kembali pada gadis itu atau aku harus berlari ? aku tenggelam dalam teka-teki cinta yang sulit diantara kata-kata penuh makian dan ancaman..

Dengan setengah berteriak aku katakan padanya.. " jangan menangis.." tetap tak dihiraukan, dia terus menangis.. bahkan hingga terjatuh dipangkuan ibunya.. sang ibu yang hanya diam menyaksikan, bisa jadi ibunya sempat berdoa untukku.. mungkin juga tidak pernah.

Kemudian aku berpaling pada lelaki bersenjata lalu berkata.. " saya akan berjalan perlahan meninggalkan tempat ini.. tidak dengan berlari dan tidak akan pernah berlari !! "..

Setelah beberapa langkah kedepan mereka mulai tertawa.. termasuk si gadis itu ku dengar sayup memanggil.. kemudian hilang bersama bunyi pintu yang terbanding dengan keras.. sangat keras.

Dengan suara berbisik.. aku mulai menghitung langkah... satu.. dua.. tiga.. hingga langkah ke sepuluh.. tidak juga terdengar letusan revolver, dan aku terus berjalan perlahan tanpa menoleh sedikitpun..

My dear.. sungguh kisah ini tak layak untuk siapapun.. bahkan untuk seekor burung sekalipun...

Meskipun kini segalanya telah berbeda.. namun setiap kali teringat akan gadis itu.. aku berharap ada seseorang yang menembak ku tepat dikepala !

for my dancing duck with love....

Jumat, 02 Maret 2012

Rayuan pulau kelapa ??

Dimanapun aku berpijak.. takkan mau hati beranjak...
Merindukan hangat nya rasa.. bersama mu...
Tiada lagi yang seindah mu.. hadirkan banyak kisah cinta...
Damai dan bahagialah selalu...
Bersama mu....

Bayu terpa daun melambai...
Indah ayunan nyiur di pantai...
Rasa kalbu berbisik cinta..
Raja klana...

Melambai lambai.. nyiur di pantai...
Berbisik bisik raja klana...

....#base on "indovers" projek pop...

Senin, 27 Februari 2012

Resonansi rasa..

Gak tau kenapa malam ini perasaan gw begitu gak nentu.. serba salah.. Yang jelas gw tau telah menyakitkan seseorang disana.. nun jauh disana. Entah apa dia mengerti bahwa yang gw lakukan adalah membebaskan nya dari penantian yang tak pasti.. mungkin bukan yang terbaik.. tapi pasti ini yang realistis.. yaa paling realistis.

Berharap dan berharap semua ini akan segera berakhir.. jujur gw pun sakit.. atau mungkin gw terlalu ego untuk merasa sakit lagi. Ikuti skenario tuhan aja.. apa yang akan terjadi nanti.. biarlah menjadi. Biarlah hanya gw yang merasakan penantian tiada batas..

Jumat, 24 Februari 2012

Eleven hell day..

Mendengar kata Rinjani disebut.. gw serta merta bengong denger salah satu murid gw cerita mau mendaki ke rinjani. Yaa.. rinjani menyimpan begitu banyak cerita. "Hilang" selama 11 hari sampe kakak gw bawain 2 peti mati dari jakarta ke lombok.. 

Maklumlah jaman dulu komunikasi gak selancar sekarang. semua orang pegang hape.. kalo dulu keluarga gw komunikasi melalui orari.. akhirnya miskom... gw dan seorang temen dari jakarta dibilang dah mati.. lengkap dengan ciri-ciri fisik gw.

 Alhasil.. kakak gw pun punya misi membawa mayat gw berdua balik ke jakarta.. ditambah 7 harian diselenggarakan.. disiarin di mesjid.. walah lengkaplah sudah.. im a dead man. Tapi alhamdulilah walaupun ada kecelakaan saat mendaki rinjani.. kami berdua masih hidup. Well.. Rinjani yang takkan terlupakan.. sampai ketemu lagi sobat lama..

Rabu, 08 Februari 2012

TRASEM !!

Memasuki gerbang "cemoro mati" aroma dupa begitu menyengat.. entah darimana asalnya, yang pasti bangunan terdekat sekitar 3 km dari sini dan angin pun berhembus seiring derap kaki-kaki yang letih.. pepohonan besar di kiri-kanan mengingatkan cerita tentang negeri seribu menara.. tinggi menjulang membawa perasaan yang tak kalah aneh.

Kelokan pertama ditandai menhir dgn simbol dan tulisan yang bila diartikan berbunyi "Memintalah hanya kepada Tuhan-mu.. lupakan niatmu atau menjadi bangsaku".. hahh !. Papute berbalik dan meneruskan :

" Lawang ini sebagai sebuah peringatan bagi siapapun yang datang, bila ragu jangan dilanjutkan. Begitu kelokan pertama dilalui malaikat akan mencatat segala apa yang diniatkan dalam hati, bila ini hanyalah petualangan batin.. jangan pernah anda-anda meniatkan dan meminta sesuatu selain kepada Tuhan anda !" Lugas gaya bicaranya.. dan kupikir tak ada yang salah dengan kata-kata itu. Entah apa yang ada di hati Apin.. sejenak kami saling pandang dan hingga kini saya masih menduga-duga arti tatapan matanya.

Trasem amat jauh dari desa terpencil.. dijaga baik dan dirawat oleh komunitas kepercayaan kuno, saya tidak ingin menyebutkan dimana tempat itu berada.. rasa letih telah menghilangkan rasa penasaran saya mengapa apin mengajak saya ke tempat ini ??.

Jalan setapak terbelah dua oleh rumpun bambu, sebatang bambu melintang di jalur kiri, seperti ada yang menarik ujungnya hingga ke tanah.. jalan tak boleh dilalui !..batang bambu itu dapat tiba-tiba berbalik kembali ke dalam rumpun dan melemparkan apapun yang nekat melompatinya.. begitu penjelasan papute. Teman ku tak henti-henti membidik pentax ke arah batang bambu itu.. aku tahu betul ada sesuatu yang mengganggu perasaannya, tapi tak pernah aku mendengar pentax-nya berbunyi.. entah dia tak ingin atau terlalu takut untuk mengambil gambar.. kami hanya terdiam dan terus waspada.

Tak pernah saya berniat menceritakan apa yang telah saya alami dan lihat di trasem.. bahkan saya telah lupakan karena begitu banyak "variable" yang telah merenggut sebagian kebahagian masa remaja saya dengan ketakutan.

in memoriam my best friend Alvin "apin".. 1977 - 2012. May god give all the best for all of us...

Selasa, 24 Januari 2012

Menjadi lebih bijak...

" Orang bijak tahu kapan harus mundur dalam satu pertarungan.. dan kemudian bersiap memperbaiki diri untuk kembali di pertarungan yang lebih masuk akal ".