English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

this widget by www.AllBlogTools.com

Senin, 27 Februari 2012

Resonansi rasa..

Gak tau kenapa malam ini perasaan gw begitu gak nentu.. serba salah.. Yang jelas gw tau telah menyakitkan seseorang disana.. nun jauh disana. Entah apa dia mengerti bahwa yang gw lakukan adalah membebaskan nya dari penantian yang tak pasti.. mungkin bukan yang terbaik.. tapi pasti ini yang realistis.. yaa paling realistis.

Berharap dan berharap semua ini akan segera berakhir.. jujur gw pun sakit.. atau mungkin gw terlalu ego untuk merasa sakit lagi. Ikuti skenario tuhan aja.. apa yang akan terjadi nanti.. biarlah menjadi. Biarlah hanya gw yang merasakan penantian tiada batas..

Jumat, 24 Februari 2012

Eleven hell day..

Mendengar kata Rinjani disebut.. gw serta merta bengong denger salah satu murid gw cerita mau mendaki ke rinjani. Yaa.. rinjani menyimpan begitu banyak cerita. "Hilang" selama 11 hari sampe kakak gw bawain 2 peti mati dari jakarta ke lombok.. 

Maklumlah jaman dulu komunikasi gak selancar sekarang. semua orang pegang hape.. kalo dulu keluarga gw komunikasi melalui orari.. akhirnya miskom... gw dan seorang temen dari jakarta dibilang dah mati.. lengkap dengan ciri-ciri fisik gw.

 Alhasil.. kakak gw pun punya misi membawa mayat gw berdua balik ke jakarta.. ditambah 7 harian diselenggarakan.. disiarin di mesjid.. walah lengkaplah sudah.. im a dead man. Tapi alhamdulilah walaupun ada kecelakaan saat mendaki rinjani.. kami berdua masih hidup. Well.. Rinjani yang takkan terlupakan.. sampai ketemu lagi sobat lama..

Rabu, 08 Februari 2012

TRASEM !!

Memasuki gerbang "cemoro mati" aroma dupa begitu menyengat.. entah darimana asalnya, yang pasti bangunan terdekat sekitar 3 km dari sini dan angin pun berhembus seiring derap kaki-kaki yang letih.. pepohonan besar di kiri-kanan mengingatkan cerita tentang negeri seribu menara.. tinggi menjulang membawa perasaan yang tak kalah aneh.

Kelokan pertama ditandai menhir dgn simbol dan tulisan yang bila diartikan berbunyi "Memintalah hanya kepada Tuhan-mu.. lupakan niatmu atau menjadi bangsaku".. hahh !. Papute berbalik dan meneruskan :

" Lawang ini sebagai sebuah peringatan bagi siapapun yang datang, bila ragu jangan dilanjutkan. Begitu kelokan pertama dilalui malaikat akan mencatat segala apa yang diniatkan dalam hati, bila ini hanyalah petualangan batin.. jangan pernah anda-anda meniatkan dan meminta sesuatu selain kepada Tuhan anda !" Lugas gaya bicaranya.. dan kupikir tak ada yang salah dengan kata-kata itu. Entah apa yang ada di hati Apin.. sejenak kami saling pandang dan hingga kini saya masih menduga-duga arti tatapan matanya.

Trasem amat jauh dari desa terpencil.. dijaga baik dan dirawat oleh komunitas kepercayaan kuno, saya tidak ingin menyebutkan dimana tempat itu berada.. rasa letih telah menghilangkan rasa penasaran saya mengapa apin mengajak saya ke tempat ini ??.

Jalan setapak terbelah dua oleh rumpun bambu, sebatang bambu melintang di jalur kiri, seperti ada yang menarik ujungnya hingga ke tanah.. jalan tak boleh dilalui !..batang bambu itu dapat tiba-tiba berbalik kembali ke dalam rumpun dan melemparkan apapun yang nekat melompatinya.. begitu penjelasan papute. Teman ku tak henti-henti membidik pentax ke arah batang bambu itu.. aku tahu betul ada sesuatu yang mengganggu perasaannya, tapi tak pernah aku mendengar pentax-nya berbunyi.. entah dia tak ingin atau terlalu takut untuk mengambil gambar.. kami hanya terdiam dan terus waspada.

Tak pernah saya berniat menceritakan apa yang telah saya alami dan lihat di trasem.. bahkan saya telah lupakan karena begitu banyak "variable" yang telah merenggut sebagian kebahagian masa remaja saya dengan ketakutan.

in memoriam my best friend Alvin "apin".. 1977 - 2012. May god give all the best for all of us...