English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

this widget by www.AllBlogTools.com

Senin, 11 Oktober 2010

SEBUAH KEANGKUHAN...

Aku bukanlah sebuah museum tempat memajang benda-benda kuno, yang kapan saja kau mau ..bisa kau kunjungi.. Bukan juga sebuah gudang tempat barang rongsokan tidak berguna disimpan dan sewaktu-waktu dapat kau gunakan lagi atau bahkan kau buang.. Dan ketika kini kau kembali dan bertanya dimana aku simpan hati yang kau titipkan dulu.. aku hanya bisa menjawab.." aku tidak tahu.."

Minggu, 03 Oktober 2010

DAN KINI AKU BAHAGIA...

Aku bahagia ! itu yang bisa aku katakan sekarang.. tidak ada lagi bayang-bayang masa lalu yang selalu membuat aku terjaga di tidur malam ku.. tidak ada lagi sesak di dada ketika aku terbangun di pagi hari... kutemukan lagi irama hidup ku..

Ya allah aku bersyukur atas apa yang telah terjadi dalam hidup ku.. pahit yang kau beri.. senang yang tak pernah aku syukuri.. betapa aku hidup dalam kemunafikan.. bayangan semu.. kenikmatan sesaat dan menjungkir balikan kenyataan yang ada.

Kini aku temukan diri ku yang sebenarnya.. takkan pernah aku menoleh kembali kepada aku yang kemarin.. tak ingin aku menyanyikan lagu kesedihan lagi.. Aku rela mengubur sebagian dari masa lalu ku yang pahit dan aku ingin memperbaiki masa depan yang telah aku hancurkan sendiri.

Meniti lagi.. bahkan harus tiarap sekalipun.. tidak akan ada lagi yang bisa hentikan langkah ku sekarang. Kemanapun langkah ku pergi. Setiap detik dan setiap doa yang terpanjat.. Aku akan raih lebih lagi dan lebih lagi.. dari apa yang telah hilang.. walau sesulit apapun tangan-tangan ku meraih angkasa...

Rabu, 29 September 2010

CHAPTER 4 : hanya cerpen...

" PULANG..."

Akhirnya aku putuskan pulang ke jakarta.. sesak, marah dan benci masih mengendap. Entah sampai kapan ini semua akan tuntas. Hanya tuhan yang tahu.Bertahun lalu aku tinggalkan kota ini untuk melupakan kesalahan yang pernah aku buat dan memulai hidup baru, sekarang nasib mengajak aku kembali ke jakarta.

Entah apa yang aku rasakan.. senang ? sedih ? atau apa yang harus aku katakan...?

Pertemuanku dengan kaisar di jakarta, membuatku sedikit tersenyum.. ku akui dialah sosok ayah yang aku kagumi...

" apa yang kamu bawa dari rantau ? " tanya kaisar

" sekoper pakaian yang saya bawa pergi dulu "

" hanya itu ? "

" ya hanya itu "

" jadi apa yang kamu dapat selama ini ? "

" entahlah "

" tau ga.. saya bilang kamu rugi ? "

" waktu ! ga bisa kembali lagi "

" jadi apa yang telah kamu raih disana hilang begitu saja ? "

" rejeki sudah ada yang mengatur "

Terdiam dia mendengar jawabanku, aku yakin dia tahu ada perasaan yang tak dapat aku ungkapkan.. seakan mau meledak di dada ini, meronta minta dikeluarkan... Tapi aku tahan, tak ingin dia tahu apa yang aku hadapi disana dan apa yang sesungguhnya telah terjadi.

Lagipula aku kangen anak ku, tak tahan rasanya ingin memeluknya.. Jakarta begitu banyak menyimpan cerita yang begitu ingin... seandainya bisa.. aku lupakan.. kecuali tentang dimas tentunya.

Hari berlalu.. lama aku terdiam di Plaza itu, tiba tiba ko didiek sahabat ku menghubungi..

" don.. aku sudah bereskan urusan mu disini "

" beres bagaimana ? "

" udah, pokonya sudah ok !.. aku temukan bukti baru tentang si bangsat itu dan kau punya kesempatan untuk mendapatkan kembali apa yang telah kau korbankan " terangnya.

" sudahlah ko.. aku sudah ikhlaskan "

" jangan putus asa kawan, jalan masih panjang "

" aku akan baik-baik saja ko dan aku takkan kembali lagi kesana "

Lahir, jodoh dan mati sudah ada yang mengatur, begitu pula rejeki.. takkan tertukar pikir ku. Dan lagi pula siapa sih yang mau hidup susah ?? Kalo bicara susah, toh memang aku bukan dari keluarga berada, sudah biasa.. terjalnya jalan hidup ini akan ku nikmati saja.

Pertemuan berikutnya dengan kaisar... masih juga dia penasaran.. dan hujan pertanyaan pun dimulai...

" saya sudah tau apa yang terjadi disana " kaisar buka suara

" Oh ya ? dari siapa ? "

" kamu tau saya lah.. mata dan telinga saya kan ada dimana-mana "

" berarti sudah tak ada lagi yang perlu dijelaskan " jawab ku

" tapi saya ingin bertanya.. boleh ? "

" boleh... lagipula kita di dalam pesawat.. tidak mungkin saya akan turun di tengah jalan "

" serius don.. bagian mana yang paling kamu benci dari semua ini "

" bagian dimana saya harus tertawa saat sedih .... dan tampak kuat saat saya sedang lemah " jawab ku

" kenapa begitu ? "

" karena saya merasa seperti aktor.. dan jalan hidup saya seperti sinetron, lebay dan saya sudah muak "

hahahaha...dia pun menertawakan jalan hidup ku.. Begitulah kedekatan kami berdua, tidak ada satu pun yang dapat aku sembunyikan dari nya, semua masalah.. entah bagaimana dia bisa tahu dan selalu ada pada saat aku butuhkan.. begitu sebaliknya..

Kata-kata nya yang penuh filosofi kadang salah diartikan orang lain, sifatnya yang tegas kadang membuat orang mencibir.. dan entah kenapa aku selalu mengerti jalan pikiran "mushasi" ini.. dan dia pun kembali bertanya..

" kamu kapok don ? "

" tidak ! "

" apa yang akan kamu lakukan sekarang ? "

" mulai lagi dari nol "

Aku masih hidup dan dunia belum kiamat.. kenapa harus berhenti ? toh telah banyak yang telah dilalui bahkan aku pernah hidup di jalanan ! i believe i can fly !.

Mother im home... maaf pa.. maaf ma.. Don pulang hanya membawa koper yang  dulu don bawa tuk pergi. Tapi don bahagia dengan semua perjalanan ini.. melihat dunia luar dan bertemu dengan banyak orang. Telah membuka mata ku tentang banyak hal dan mengerti arti kata bersyukur.

Jumat, 24 September 2010

CHATER 3 : HANYA CERPEN....

 SESUATU UNTUK BERBAGI...

Pagi yang indah di awal januari, menikmati off pertama setelah melewati OJT. Duduk di lantai 3 rumahku dinas ku.. semerbak harum cucian 3 hari yang kuberi pewangi, bercampur dengan sejuk udara dan aroma pagi.. amazing !.. jauh disana gunung dempo terlihat jelas tanpa awan, segelas kopi dan hainam menjadi menu sarapanku. Di pagi yang sempurna ini... tiba-tiba...

" kriing..."

" hallo.."

" pagi pak, maaf pak... ditunggu D2 segera pak.."

" ok.. "

Segera aku pakai baju dan menuju toko yang letaknya memang tak jauh dari tempatku tinggal. Lebih cepat selesai... lebih baik pikirku, sesampainya di gerbang toko.. asisten ku memandangku  "aneh" sambil menggelengkan kepala... halaaah.. pertanda buruk ini. Dan tanpa bicara padanya aku langsung menemui D2..

" pagi pak " sapa ku

" pak don tau tidak mangga ini busuk ?!!" tanyanya sambil berteriak

kulihat se-plastik gedong gincu ditangannya.....

" tau pak, sudah dilaporkan dan sudah saya CN " jelas ku

" kalau bapak tau.. kenapa masih dijual ?!! "

" ngerti pak.. saya akan bereskan.."

Gubrak !!... dilemparnya plastik itu didepan kaki ku.. dan di injak-injaknya !!, tak cukup sampai disitu... diambilnya 2 buah mangga busuk tadi... dan dilemparnya... di injaknya lagi !!. Mukanya yang putih berubah menjadi merah.. lalu pergi begitu saja meninggalkan toko.

Terpaksa aku batalkan semua rencana hari ini.. membereskan semua pekerjaan, tidak boleh ada yang terlewat. Tak lama... ubay sopir ku terengah-engah menghampiri..

" pak ditunggu D2 di toko sebelah "

" baik.. kau bantu turunkan barang dulu bay "

Segera aku berlari ke toko sebelah, dengan langkah pasrah aku yakinkan hati ku bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa selesai. Toko emas milik D2 bersebelahan dengan toko induk, cukup ramai keadaan disana. Penduduk kota ini.. apalagi wanita pasti mengenal sosok pak jason pemiliknya. Pria yang tidak pernah senyum, selalu marah-marah dan pistol di pinggang... maklum beliau pernah menjadi korban perampokan beberapa waktu lalu dan siapa sangka itulah kejadian yang merubah hidup pak jason seterusnya.. orang yang tidak akan pernah mempercayai siapapun, bahkan mungkin anaknya sendiri.

" om, ditunggu papa di dalam " sapa rei anaknya

" rame ya rei... papa sibuk ga ? "

" biasa aja tuh.. muka om merah sekali, pasti habis kena marah ya.. "

" kok tau ? "

" iyalah... nih minum dulu, nanti didalam kena serangan jantung lagi " candanya

" hahaha..."

Masuklah aku ke dalam kantor kecil penuh dengan pernik etnis, mulai dari lampu, lukisan... hingga asbak yang berbentuk naga. Begitu dia lihat aku.. dia gerakkan tangan memanggil.

" nanti malam bapak tunggu kau di rumah.. sekarang balek lah kau ke toko.." katanya datar

Haaaahhh......

Setelah toko beres, bergegas aku pergi kerumahnya.. Reinata menyambutku di depan rumah, dan dia antar aku ke ruang kerja papanya yang terpisah dari rumah induk.

Baru sekali ini aku masuk ke ruang kerjanya, aroma terapi tajam menusuk hidung, patung-patung besar berdiri tegak menatap setiap orang yang masuk dengan tajam.. ku lihat pak jason sedang duduk melihat anak buahnya bekerja melalui CCTV.

" duduk don " katanya tanpa melihat ku

" baik pak "

" sudah berapa lama kau disini ? "

" 3 bulan pak "

" betah ? "

" alhamdulilah.. saya betah pak.."

Pak jason membalikkan badannya dan melepas kaca mata... membuka kulkas kecil dan menuangkan birdnest ke gelas, menyuruh aku minum dan berdiri.. " ayo ikut saya..".

Di ruang sebelah aku melihat para pengrajin membuat perhiasan emas pesanan kolega pak jason. Pertama ini pula aku melihat "pandai emas" bekerja.. tampak juga rei dan ibunya sibuk dengan kalkulator.

" bakat dan kesabaran.. yang paling utama dalam membuat perhiasan. kau mengerti don ? "

" ngerti pak "

" tapi yang paling penting lagi menyenangi dan menjiwai pekerjaan. Sebuah perhiasan takkan jadi indah tanpa jiwa dalam membuatnya " katanya sambil menyalakan rokok...

" kau tau kenapa tadi pagi bapak marah ?" dia melanjutkan.

" karena mangga busuk pak " aku menjawab

" hahahaha...." Ya Tuhan pak jason tertawa !!!

Sumpah !!.. baru kali ini aku melihat dia tertawa, disapanya satu persatu para "pandai emas" dengan senyum. Tapi kenapa anak toko tidak pernah dia beri senyum ????? tanya ku dalam hati.

" saya marah bukan karena mangga busuk, tapi karena melihat kamu kerja tanpa jiwa ! "

" maksud bapak ? "

" akuilah don.. badan kau memang disini, dari pagi hingga malam kerja di toko.. tapi jiwa mu entah dimana ? "

Aku terdiam.. tertohok aku dengan kata-katanya.. apa benar ?? aku hanya mencoba tenggelam dalam pekerjaan ku... bukan perkara mudah mengatur orang sebanyak itu.. belum lagi hotel dan restonya. Yang pentingkan pekerjaan ku beres ! kenapa pula harus ada pertanyaan seperti itu ??.

" seperti emas.. sesuatu tidak akan menjadi berharga tanpa penilaian orang, semakin tinggi penilaian orang akan sesuatu.. akan semakin tinggi pula keinginan orang untuk memillikinya, berapapun harga dan konsekuensinya, kau ngerti don ? ".

" ngerti pak.."

" ini semua tentang sistem nilai.."

Diajaknya aku kembali ke ruang kerja, aku berjalan mengikutinya dari belakang sambil berpikir... apakah percakapan ini harus dimulai dari mangga busuk ?? aku hanya geleng-geleng kepala.

" jadi apa yang paling penting dan berharga untuk kamu.. hanya penilaian kamu saja, jangan sampai kita diperbudak oleh keinginan.. " pak jason memulai pembicaraan.

" saya mengerti dan bisa mengendalikan keinginan saya pak " sahut ku

" berapa kali saya marah sama kamu 3 bulan ini ?"

" baru sekali ini pak "

" itu karena saya sudah tidak tahan ingin bangunkan kamu ! saya suka kerja kamu.. tapi saya tidak melihat ada jiwa dalam pekerjaan kamu "

" saya ga ngerti pak "

" kamu pikir saya marah karena se-plastik mangga busuk ? itu tidak ada nilai nya untuk saya. Kamu cari jawabnya atau kamu tidak boleh off minggu depan !" ancamnya. Whaat ???!.

Sering aku terdiam.. mencoba menerka dan mengurai semua pembicaraan malam lalu.. bukan sekedar mangga busuk dan bukan juga tentang keinginannya. 

Tak terasa sudah seminggu sejak kejadian itu... Aku kembali dapat off dan berencana pergi mancing ke banyuasin. Semua peralatan dan umpan sudah aku siapkan berikut perbekalan... Mantaap !! pikir ku. Cuaca pagi ini cerah dan teduh.. semua pekerjaan telah aku bereskan malam sebelumnya... tiba-tiba..

" kriing.."

" pagi pak jason " sahut ku.

" jadi kau sudah mengerti ? " tanya pak jason diseberang sana.

 " ya pak.. jangan pernah jadi emas yang menyilaukan.. jadilah rotan yang dapat meluruskan jalan seseorang. Bahwa kebusukan berawal dari hati yang terlalu berlebihan memberi nilai pada sesuatu.. " jawabku.

" selamat libur pertama don.."

Haaahh.. tenang aku menjalani hidup setelah itu... thx pak jason dan ibu.. reinata dan alexandria.


..... Today quote love is not about finding the right person, but creating a right relationship. It isn't about how much love you have in the beginning, but how much love you build till the end.......

Selasa, 21 September 2010

CHAPTER 2 : HANYA CERPEN...

SPIDERGIRLS...

" Gambar apaan sih itu ?"
" sarang laba laba..."
" mana ada ?... taneman hias..."
" sarang laba laba ! "
" terserah kau aja lah.. " jawabku ga abis pikir..

Begitulah obrolanku pertama kali kami kontak setelah sekian lama ga.. aku kira takkan pernah lagi, setelah apa yang aku lakukan terhadapnya. Alexandria begitu dia biasa kupanggil.

Cerita tentangnya dimulai dari sebuah toko buku. Menyenangkan.. hanya kata itu yang aku bisa katakan tentang alex..Dia mampu membuatku tertawa lepas dan mampu membuatku tetap berpikir jernih. Gadis pintar berpredikat cum laude dari ITB ini, mampu menembus hatiku dengan kesabaran dan kelembutan hatinya.

" ga ah !.. gw ga mau harus bersaing dengan foto model dan miss karaoke....! apalagi itu.. tuh finalis puteri bengkulu ! " candanya.

" hahahaha..... mana ada ! sekarang udah tinggal masa lalu.. "

" tetep ga bisa ! gw trauma atas apa yang pernah lu buat ! gila ! dan lagi semua tentang kita takkan pernah semudah membalikkan telapak tangan !".

Begitulah yang dia katakan saat aku mulai dekat lagi dengannya. Yah.. penghianatan yang aku lakukan terhadapnya takkan pernah dia lupakan, selalu membayanginya walau saat ini kami berhubungan lagi dan aku akui aku jatuh cinta padanya. Alex membuatku tetap hidup dan mampu untuk tetap berpikir positif, dia menemaniku saat aku terjatuh dan dialah satu-satunya wanita yang tidak pernah menilai aku dari siapa aku.

" kecantikan fisik tidak akan bertahan lama, terhapus oleh waktu dan dapat dibeli... kecantikan hati tetap abadi selama pemiliknya masih hidup dan akan dikenang meskipun pemiliknya mati.. dan itu takkan bisa dibeli oleh siapapun.. " ehm.. kata-kata yang bagus darinya.

" jadi nanti kita nikah dimana ? dan pake cara apa ?" tanyanya.

" yang pasti di indonesia ga bisa " jawabku

" terus ? "

" ke singapur.. atau ada yang mengalah.."

" maksud lu ? "

" lex.. aku percaya tuhan itu satu, hanya cara kita aja yang berbeda.."

Dia terdiam mendengar jawabanku.... dan mulai bicara lagi...

" gw mau didik anak kita secara katolik dari kecil.. nanti dia besar, baru biarkan memilih mana yang terbaik untuknya.. toh semua sama baiknya." urainya jujur.

" gw setuju !" jawab ku mantap.

Alex dan aku berbeda keyakinan.. aku ga kaget dan ini yang pertama untuknya. Entah kenapa aku suka sekali menatap wajahnya yang oriental.. mungkin karena aku mempunyai darah keturunan dari Tionghoa. Kami sepakat itu bukanlah hal yang harus diperdebatkan, justru masalah yang paling besar adalah keluarga.. bagaimana meyakinkan keluarganya menerima ini semua ? biarlah tuhan yang memberikan jalan terbaik bagaimana nanti. Yang pasti saat ini dialah hal terbaik dan termanis dalam hidupku.

Seperti  laba laba yang sedang membuat sarangnya yang baru, bahu membahu dan serapih mungkin, kami coba terakhir ini dengan baik. Merajut mimpi bersama, alex.. maaf ku untuk semua yang pernah terjadi. Aku mencintaimu dengan caraku...

" biarkan ini semua berjalan dengan apa adanya.. gw tak sanggup lagi berjanji " pintaku.

" Don.. gw ga butuh janji "

" gw tau.."

" mama.. koko.. tiffany ? "

Semua akan terjawab seiring waktu.. yang pasti aku sanggup hadapi itu semua. The true love begin when we hope nothing return from another.. Bila kita harus dipertemukan itu dengan jalan tuhan dan bila kita harus berpisah itupun karena tuhan telah pilihkan jalan yang terbaik bagi kita berdua. Takkan pernah aku sesali jalan yang telah aku pilih.. dengan segala baik dan buruknya.. karena mungkin aku tidak akan pernah melewatinya lagi.

To Alexandria dimanapun kamu berada...

Minggu, 19 September 2010

Chapter 1 : Hanya Cerpen...

" BUNGA DI KEBUN KOPI "

Sapaan " Pak...!" membuyarkan lamunanku sore itu ditengah hiruk pikuk pasar pasir putih.

" oh.. hai, lagi belanja ?" tanyaku sekenanya.

" Iya.. kebetulan libur, jadi bantu ayah di toko kopi, bapak sendiri ? kok tumben bengong.. nanti dicari pak     indra loh !" katanya sambil tertawa.
.
" lagi bete aja, nenangin diri dulu.. sebentar juga balik lagi " merah juga mukaku diingatkan "bapak" satu itu.

Itu yang kuingat pertama kali kami berbincang tanpa sengaja. Sering kali kami bertemu di area kerja, namun hanya sekedar lewat dan tanpa kata-kata. Pernah sekali aku tegur dia keras..

" mbak kerja yang bener dong, masa barangnya berantakan gini, mana sering kosong lagi..!" bentakku.

" maaf pak, saya baru pegang produk ini.. baru mulai hari ini.. kalo masalah barang itu urusan sales pak, saya hanya SPG.." jawabnya tenang. Oww..ternyata pindah distributor...

" ya sudah lah.. tolong diberesin yah.. tq".

Itu yang selalu diejeknya saat kami punya waktu luang jalan-jalan ke parai, sekedar melepas penat.. dan ternyata dia paling takut dengan bentakan ku... hihihihi..

Waktu berjalan, tidak terasa kami makin dekat dan betapa kagetnya aku saat tahu dia seorang anak saudagar kopi asal Pagar alam, sumsel.

" Ayah mu kaya raya, kenapa kamu masih mau kerja di toko ?" tanyaku
.
" Aku baru lepas kuliah bang, nak belajar kerjo.. orang bilang cari pengalaman dari bawah.. gek pintar, aku bantu ayah besarkan toko kopi " cetusnya. 

Hmm.. semakin aku kenal, aku makin tahu banyak tentang anak ini.. umurku dengannya terpaut 8 tahun ! dan bocah centil ini ternyata lulusan S1 perguruan tinggi swasta ternama di daerah tangerang. Pintar pula ! Siapa sangka SPG itu bertitel insinyur. Dengan kepandaian dan titel-nya aku yakin dia bisa bekerja di perusahaan besar dan bonafit.

Entah kenapa dia begitu baik padaku, tiap hari ada saja yang dibawanya untuk aku makan siang.. wah punya seorang adik di perantauan.. enak juga pikirku. Tak terasa aku mulai cerita segala macam, statusku, keluargaku dan orang-orang yang dulu pernah ada dalam hidupku. Saat aku buka cerita tentang Dimas anakku.. Dia berkomentar ringan..

" Bang.. aku mau kenal sama Dimas " katanya sambil berkaca-kaca.

Tuhan.. bocah ingusan ini ternyata lebih dewasa dari dugaanku.. pembawaannya tenang.. selalu tajam dalam setiap perkataan dan pendapatnya. Tapi tidak, batinku... ini cukup sampai disini, aku tidak boleh berharap lebih dari bocah ini. Dan yang lebih lagi, aku tidak pernah ingin menyakitinya. Aku cukup dewasa menilai sesuatu dan dari tingkah lakunya, aku tahu dia sayang aku dan diam-diam aku pun merasakan hal yang sama.

Pergulatan jiwa yang aku alami pada saat itu begitu berat, setelah perceraianku dan gagal menikah untuk kedua kalinya, aku merasa lelah dan aku pun tidak dalam posisi yang bagus. Jadi lengkaplah sudah.. dia yang menjadi tempat curahan hatiku.. satu-satunya orang dalam toko yang dekat dengan ku secara pribadi dan kuperkenankan memanggilku abang.

" Bang.. aku dipindah ke Palembang.." katanya lirih.

" bila memang itu lebih baik kenapa tidak " jawabku memberi semangat.

" nanti abang ga punya temen lagi loh, makanya jadi orang jangan galak-galak.. ga punya temen kan.." selorohnya. Dan dia pun pindah ke Palembang.

Doa ku bersambut, dua hari setelah dia pindah, aku mendapat panggilan kerja di sebuah perusahaan di Palembang, akhirnya pikir ku... naik kelas juga.. alhamdulillah. Dan tak disangka kami bertemu lagi.

" Wah abang nguntit aku ya ?... hahaha " begitu katanya saat pertama kami bertemu di Palembang.

" Enak bae.. aku lah cari lokak di Palembang jauh sebelum aku bertemu kau ! " balasku.

Seiring waktu.. bila weekend aku diajaknya jalan-jalan ke kebun kopi milik ayahnya, begitu tenang keadaan disana.. hanya hamparan pohon kopi yang terlihat dari sebuah bukit di tengah perkebunan kopi. Sejuknya udara dan keluarga yang sangat ramah, menjadikan ini tempat favorite ku untuk escape.

Ayahnya seorang pengusaha kopi turun temurun, dengan sebuah pabrik kopi yang didirikan sejak tahun 1928, perusahaan itu telah banyak mengalami pasang surut, maklum agrobisnis sepenuhnya bergantung pada kondisi alam. Bersahaja dan sederhana itulah yang terlihat dari keluarganya, walau pantas dipanggil Bos atau Touke.. semua karyawan dan masyarakat sekitar memanggilnya ayah.

Puspa adalah putri tunggal ayah, gadis yang enerjik dan berotak encer. Tak lama bekerja dia memutuskan berhenti dan fokus mengelola pabrik kopi milik ayahnya.

" Ternyata kerja tuh cape nian bang, aku mau bantu ayah be.. Biar kopi ayah bisa terkenal seperti "kapal api" dan punya cafe seperti "starbuck"..." dia pun tertawa menerawang.

Untuk menghindari  "rasa" yang pelan-pelan tumbuh, aku berhenti menemuinya dan berhenti menghubunginya, biar dia fokus dengan apa yang ingin dia capai. Tapi rantang nasi dan ucapan makan siangnya tidak pernah absen datang ke mejaku. Sampai teman-temanku bilang " enaknya ada yang ngurusin...". hehehe.. maklumlah kami sama-sama diperantauan.

" Kalo abang ga kerumah ku malam ini, besok aku datang ke toko dan lapor ke pak indra kalo abang sering tidur waktu kerja di belakang Mushola !" ancamnya lewat telpon.

Matilah kau don ! teriak ku dalam hati. Dan tak bisa kuanggap sepele persahabatan antara Ayah dan pak Indra setelah mereka maju mencalonkan diri di Pilkada. Jadi terpaksalah malam itu aku duduk di beranda rumahnya.

" Bang sekali seumur hidup, aku ingin bicara tentang perasaan ku terhadap laki-laki " mulailah dia bicara
.
" aku mencintai abang dan menyayangi abang, aku ingin lebih dekat serius dengan abang, boleh ?"  tanyanya.

Glek.. glek.. glek.. tiba-tiba tenggorokan ku terasa menyempit dan kopi yang aku minum masuk dengan amat terpaksa...

" Kopinya terlalu manis de... " kataku

" Minum saja dan jawab pertanyaanku, atau ku buatkan lagi semangkok kopi dengan semangkok gula !" ancamnya.

" Tapi nian.. kopinya manis banget " aku masih coba tuk berdalih.

" Jangan rewel bertamu ke rumah orang. Nah, sekarang jawab pertanyaanku, kumohon.." tatapannya itu.

" Apa itu kewajibanku juga sebagai tamu ? " tanyaku.


" Tentu, tamu wajib menghormati tuan rumah.." dia menatapku tajam.

" Apa pantas ? aku duda anak satu, beda jauh umur kita, kau pantas jadi adik ku ! " jawab ku berdiplomasi.

" Aku ga mau jadi adik ! " matanya makin tajam menatapku.

" Banyak cowok yang suka sama kamu dan jauh lebih baik dari abang ". aku tetap menjawab.

" Aku ndak gala sama mereka.. abang mau apa ? " katanya ketus.

" Tidak mungkin ! " balasku.

" Apa perlu aku panggil ayah dan ibu untuk jadi saksi ? " balik dia berdiplomasi.

" Kau gilo ! tidak perlu.. " sungutku.

" Lantas ?? " desaknya
.
" Aku tidak bisa dan tidak mau menyakiti kamu dan diriku sendiri lagi.." kata ku.

Diraihnya tanganku dan dipegangnya erat sekali, tanpa bicarapun aku bisa merasakan ketulusan dari tatapan mata dan pegangan tangannya.

" Bang.. bodohlah orang yang tidak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang tidak.." katanya lembut.

" Bila kita harus bertemu.. itu jalan Tuhan, dan bila ini harus berakhir itu pun jalan Tuhan.." jawab ku.

" Tidak ada syarat abang harus selalu bersama ku " katanya mantap.

Meleleh rasanya hati ini, setelah sakit yang kurasa kemarin.. aku kira tidak akan ada yang dapat menyentuhnya kembali.. Tapi mata itu.. huff.

Ahh.. aku sudah terlalu lelah bermain hati.. kutinggalkan orang yang tulus ingin bersamaku... mengejar angin yang tak pernah bisa aku genggam, semerbak kopi yang tercium selalu mengingatkan aku pada puspa dan beranda rumahnya.. Diantara bunga di kebun kopi. Semoga kamu baik-baik saja disana dik.


Jumat, 17 September 2010

TESTIMONIKU..

Expansi yang "kaisar" perintahkan memang sungguh berani, membuka gerai baru diantara 2 kompetitor besar dan di dalam "kubu guru" sekaligus rival kami dalam bisnis... Well retail adalah rimba petualang dimana si detail dan attractive akan menarik "the hunters", magnet dengan unlimited demand.. seperti merak yang selalu memamerkan bulu-bulu nya yang indah.

 Sebuah challenges yang menarik bagi saya.. mengutip perkataan "kaisar" dalam perjalanan kami menuju Jakarta ".... its about supreme.. we give them a small ones to fight.. let see what they said and who's leafing at last...."

 Mendengar itu saya sempat kecut juga, dengan berbekal amunisi yang tidak mungkin bisa dikatakan cukup.. saya diperintahkan maju, misinya.. at least kami dapat bertahan dalam "segitiga cinta di Bintaro".

Keputusan untuk membuat "tipe 25"... saya ambil karena "kubu guru" tidak mungkin saya lawan dengan gaya lama, dengan segudang inventory atau dengan lips service. Kita lihat saja nanti siapa yang akan diingat "the hunters" ketika mereka membutuhkan "peluru"...

 Menurut saya... "... Strategi untuk menang jauh lebih penting dari pada keinginan menang itu sendiri..."


Senin, 13 September 2010

YOU AND ME... SWEET HEART...

Tak terkirakan kebahagian yang saya rasakan.. rindu yang amat sangat menyiksa sungguh tak terobati dalam hitungan jam.. however.. thanks Allah... Dul, dimanapun dan kemanapun papa pergi.. sejauh apapun papa dari mata kamu.. kamu selalu papa bawa dalam hati.. Cuma papa dan Tuhan yang tau betapa papa cinta kamu.. hope you'll understand... YOU AND ME..




Ananda.. papa selalu berdoa tuk kamu.. betapa bangganya papa punya kamu yang selalu tegar dalam apapun.. selalu mengerti.. satu saat nanti papa akan bayar semua waktu yang kamu lewati tanpa papa.. Nak..
Tiap detik waktu yang kita lewati... Hanya ada kamu dan papa.. selamanya.. YOU ARE MY SWEET HEART..



Sesungguhnya tak sedetikpun papa lupakan kamu.. tak sedetik pun... berdiri dan melesatlah nak.. kamu selalu ada dalam tiap langkah papa.. tiap hembusan nafas papa.. tiap detak jantung papa.. dan tiap doa yang papa panjatkan.. 

" ... CINTAKU SEDALAM SAMUDERA.. SETINGGI LANGIT DI ANGKASA..."

 

Minggu, 12 September 2010

BILA MEMANG HARUS BEGITU...

" Awal dan akhir hanyalah batas yang kita berikan sendiri pada sebuah cerita.. Bila hal yang menyakitkan kita buat sebagai ending.. jadilah itu sebuah cerita sedih. Namun bila kita mau beri jalan untuk ending yang indah, walau apapun yang terjadi pada diri kita.. maka jadilah itu cerita indah seumur hidup."

Saya pernah membaca status seorang kawan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan memori sesungguhnya tidak dapat dihapus dan saya totaly agree. Jika ada yang mengatakan telah mampu melupakan masa lalunya adalah omong kosong. Kecuali anda cuci otak atau Amnesia.

Dan Bila masa lalu menyakitkan bagi anda, yang dapat dilakukan adalah mengikhlaskan dan menjadikannya pelajaran.. atau yang paling hakiki adalah memaafkan dan berdamai dengan diri anda sendiri. Itu yang paling masuk akal.

Beruntunglah anda yang mempunyai masa lalu yang berat untuk dijalani, dari berbagai perjalanan dan begitu banyak sumber, saya menyimpulkan bahwa orang-orang yang sukses dan dapat bertahan dengan baik dikarenakan mereka mendapat begitu banyak pelajaran dari masa lalu mereka yang boleh dikatakan "extraordinary".

Superman lahir karena masa lalu yang "super".. Dan bila kenyataan tidak sesuai dengan harapan.. its ok.. kita cari jalan keluar baru tanpa harus mengganti dan menurunkan mimpi yang telah tergantung setinggi langit. Biarkan mimpi itu tetap disana sebagai doa dan harapan. Doa tersebut akan terus kita ucapkan kepada Tuhan dan percayalah hanya DIA yang punya kuasa atas apa yang telah terjadi pada masa lalu dan hari esok.

Jadi.. jangan pernah anda bicara tentang nasib seseorang dan diri anda sendiri mendahului Tuhan. Goodluck.

Selasa, 07 September 2010

MAAF LAHIR & BATIN...



Terselip khilaf dalam canda, tergores luka dalam tawa...

Terbersit pilu dalam tingkah laku, tersinggung rasa dalam bicara...

Terkadang lisan ingin dijaga.. terkadang laku ingin dipelihara.. namun salah dan khilaf tetap saja ada...

Kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Selamat hari raya idul fitri.. Mohon maaf lahir dan batin..

Kamis, 02 September 2010

The butterfly effect

Dikatakan "... Satu kepakan kecil kupu-kupu.. dapat mengakibatkan satu patahan besar di dunia bagian lain...".  The butterfly effect - Theory chaos.. Bila satu kebaikan saja dibuat.. walau kecil saja.. maka akan ada perhitungan yang sama di kehidupan kita yang lain.. Begitu sebaliknya..

Rabu, 01 September 2010

MAHALNYA MENJADI DEWASA

   Tahun ini adalah yang paling luar biasa... berat sekali, I've lost my everything.. Semua yang aku percayai dan yang telah aku raih.

   Betapapun sulitnya ini semua tetap aku akan bertahan, apapun yang terjadi sudah menjadi kehendakNYA.

    Aku menikmati setiap babak dalam hidup walau tak jarang aku berkata... " cukup dulu Tuhan, biar aku tarik nafas sejenak..." sekedar menghibur hati, aku percaya Tuhan sayang aku.

    Dan kini setapak demi setapak aku kembali meraih semua mimpi dengan segenap tenaga, hingga nanti aku sendiri dapat menjawab hikmah di balik kenyataan.

    Sebuah konsekuensi kedewasaan yang teramat mahal bagiku... bukan penyesalan yang ingin ku tulis, mungkin lebih tepat sebagai ungkapan rasa perih yang aku jadikan sebagai pelajaran terbaik. Dengan ijinmu Tuhan, aku mencoba berlari lagi.. Dengan bimbinganmu Tuhan aku pasti bisa berbuat lebih baik lagi dan dengan kasih sayangmu Tuhan kau pasti berikan yang lebih.. dari yang telah KAU ambil.

     " Jika kita merasa amat kehilangan sesuatu yang terbaik menurut kita.. Maka Tuhan telah menyiapkan pengganti yang terbaik menurut NYA dan percayalah dia takkan pernah salah memberi..." 
     ".... Menjadi seorang anak adalah takdir.. tetapi menjadi seorang dewasa adalah pilihan.... ".... Dengan segala kerendahan hati kujalani hari.. puji syukur ku atas segala nikmat dan karunia Mu hingga saat ini. Alhamdulilah
 

Senin, 30 Agustus 2010

BIARLAH...

Atas nama cinta dan kebahagian...
Ku lakukan apapun yang menjadi keinginan mu...
Meskipun perih dan tak sesuai dengan hati nurani..
Bila memang ini jalan yang terbaik..
Demi kebahagiaan Si pemilik hati...

JALAN PEDANG YANG AKU PILIH...

Tak disangka sebuah novel fiksi jepang mampu merubah setiap sudut pandang ku dalam menjalani bisnis dan pekerjaan. Novel kiriman seorang sahabat, saat aku berada di "titik nadir" penantian dan petualangan karier dan hidupku di P. Belitung - Bangka.

Oiji mampu menebas prinsip yang aku pegang teguh "I do what I believe".. bekerja dan bertahan hidup. Dengan ketajaman pemikiran dan kata-katanya mampu merubahku dari "insider" menjadi "Outsider"... dari worker menjadi thingker..

Bahwa ilmu, disiplin tinggi dan existensi adalah "katana" yang harus selalu dibawa dengan harga diri. Bahwa bisnis adalah perjuangan tanpa akhir mencapai kemenangan dengan mengandalkan kecepatan, ketepatan dan ketajaman.. hanya ada 2 warna dalam bisnis : Hitam atau Putih... Hidup atau Mati.

Bila semua perubahan yang terjadi dalam hidup tidak membuat kita menjadi lebih baik.. mungkin diri kita sendiri yang perlu untuk berubah menghadapi segala perubahan agar menjadi lebih baik.

CERITA SEPASANG MATA....

Sepasang mata kita.. selalu melihat ke arah yang sama.. bergerak dan berkedip bersama.. bahkan menangispun bersama.. tanpa bisa melihat satu dengan yang lainnya.
Harmoni yang Tuhan cintakan sebagai contoh sebuah ketulusan dan kesetiaan, bagi mereka yang berani menilai dan melihat mulai dari diri mereka sendiri sebelum menilai orang lain.

Kamis, 26 Agustus 2010

Percayakan pada Tuhan...

Saat kita  kehilangan sesuatu  yang terbaik menurut kita.. Tuhan sudah menyiapkan pengganti yang tebaik menurutNYA.. dan percayalah DIA tak pernah salah memberi..